Sunday, February 16, 2014

Pendahuluan
Sejarah Pertumbuhan
Periode I
Pra Sejarah GPIB
(Perkembangan GPI sejak 1815)
Pengurus gereja dibentuk dan dilantik oleh gubenur jendral sebagai badan/pucuk pimpinan gereja protestan di indonesia.

Periode II (Th.1885-Th.1925)
Penempatan pendeta pertama yaitu DS. Brouwer berkedudukan di Kota Bandung.
Pada tanggal 15 mei 1887 Kota Bandung ditetapkan sebagai jemaat dengan ditempatkan DS.A.Buys sampai dengan th.1890. Selanjutnya DS.Tiedeman (1897) DS. E. Klaasen (1921-1922).
Periode III (Th.1925-Th.1948)
Pada tanggal 1 maret 1925 “De Nieuwe Kerk”
Pemimpin kebaktian:
DS.N.Klaasen.
Pembacaan alkitab dari mazmur 103 dan nats khotbah ​dari yesaya 56 ayat 7
Perubahan nama menjadi “Bethel” Bersadasarkan keputusan sidang pleno majelis jemaat GPIB Bandung Th.1964 yang diusulkan oleh gerakan pemuda GPIB cabang Bandung.
Periode IV (Th.1948-Th.1967)
Lahirnya GPIB berdasarkan keputusan sinode am ke III di Bogor Th.1948 , yaitu pembentukan gereja ke IV mengingat berturut-turut telah lahirnya 3 gereja yang terikat erat sejarahnya dengan gereja protestan Indonesia yang meliputi daerah bagian timur:
1. Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Mandiri Th.1934
2. Gereja Protestan Maluku (GPM) Mandiri Th.1935
3. Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Mandiri Th.1947
GPIB jemaat Bandung dilembagakan pada Th.1948 bertempat di gedung Gereja Bethel Jl.Wastukencana No.1 dan menyusul pelembagaan gereja protestan di Indonesia bagian barat, bertempat di gedung Gereja Imanuel Jakarta pada tanggal 31 oktober 1948.

Periode V (Th.1967-Th.1982)
Pdt.J.W.Manurung pada Th.1967 dan Th.1972 menjadi ketua majelis jemaat Bandung, mencetuskan ide untuk membangun rumah ibadah di empat penjuru mata angin di Kota Bandung
GPIB jemaat Bandung dibagi dalam 3 wilayah pelayanan :
1. Wilayah pelayanan Bethel
2. Wilayah pelayanan Maranatha
3. Wilayah pelayanan Sejahtera
Dalam meningkatkan efektivitas pelayanan warga jemaat di wilayah selatan dan barat di buka pos kebaktian bertempat di rumah keluarga E.Th.Latief Jl.Jend.Sudirman lalu pindah ke asrama militer kodam di Gg Halteu/Jl.Jend.Sudirman
Periode VI (Th.1982-Th.1995)
Pada tanggal 1 april 1982 GPIB jemaat Bandung dilembagakan menjadi tiga jemaat:
1. GPIB Jemaat Bethel
2. GPIB Jemaat Maranatha
3. GPIB Jemaat Sejahtera
Pasca pelembagaan
GPIB jemaat Sejahtera di Bandung
pos kebaktian bandung barat
- Setelah pos kebaktian Gg.Halteu masuk wilayah jemaat Bethel.
- Untuk efektivitas pelayanan GPIB Sejahtera sesuai pertumbuhan warga jemaat di daerah bandung barat maka dibuat pos kebaktian bandung barat:​
1. Di rumah keluarga M.Bunga (alm) Jl.Melong Asih No.3 Bandung.
2. Di rumah keluarga George Kawengian (alm) komplek perumnas cijerah II Blok.IV.
3. Di bengkel mobil Rama Shinta Jl.Melong Asih Bandung milik seorang warga jemaat Hok Im Tong
Persiapan/pembentukan panitia pembentukan gedung ibadah GPIB jemaat sejahtera di Bandung.
Pembentukan panitia pembentukan pertama tanggal 17 juni 1983 sampai dengan september tahun 1995 sudah 5 kali pergantian ketua panitia pembentukan adapun nama-nama sbb:
1.​Bapak.Drs.J.E. Watung (alm)
2.​Bapak Pnt.M.J. Sumendap (alm)
3.​Bapak Drs. Suharsono
4.​Bapak letkol pol Drs. Mandey
5.​Bapak letkol pol Drs. E.Dotulong (pindah digantikan oleh Bapak Johanes Deeng sebagai ketua ke 1)
6. ​Bapak Johanes Deeng ketua majelis jemaat sejahtera :
1.​Pdt. B.Simauw.STh
2.​Pdt. Wkd Mengko BTh (RIP)
3.​Pdt. M. Jarkasih STh (RIP)
4.​Pdt.M.P. Gabriel STh (RIP)
5.​Pdt.M.M. Pontoh STh
pendeta-pendeta jemaat sejahtera :
1. Pdt. Ny. Wkd. Mengko STh
2. Pdt. M. Kapoh STh
3. Pdt. Ny. F. Kapoh – Sambuaga STh
4. Pdt. pelayanan umum
5. Pdt. Ny. M. Petergani
Periode VII (Th.1995 s/d sekarang)
Pada tanggal 1 oktober 1995 pelembagaan pos pelayanan bandung barat jemaat sejahtera, menjadi GPIB jemaat silih asih di Bandung
Pentahbisan dan penandatanganan prasasti gedung gereja oleh ketua umum majelis sinode
Pdt.OE.CH.Wuwungan D.Th.
Ketua majelis jemaat GPIB Silih Asih :
Ketua majelis jemaat pertama Pdt.R.A Tendean STh
Ketua majelis jemaat kedua Pdt.Daniel Lumentut STh 
Ketua majelis jemaat ketiga Pdt.Ny.Tris Yolanda Nugrahaputra-Koagow STh. (RIP)
Ketua majelis jemaat keempat Pdt.Ny.Juliana Mathilda Paat - Jacob STh
Pendeta jemaat:
1 Pdt. Max Kapoh STh
2 Pdt. Ny. Sambuaga STh
3 Pdt. Ny. Martha Peter Gani
Perkembangan Gereja Dewasa Ini
Sekarang jemaat GPIB SIlih Asih berjumlah 870 orang yang aktif di berbagai komisi dan pelayanan, di antaranya. Jemaat laki-laki sebanyak 433 orang dan jemaat perempuan sebanyak 437orang.
PA:Pelayanan Anak, PT:Persekutuan Teruna, GP:Gerakan Pemuda, PKP:Persekutuan Kaum Perempuan, PKB:Persekutuan Kaum Bapak-Bapak, PKLU:Persekutuan Kaum Lanjut Usia
Jemaat GPIB “Silih Asih” di Bandung, jumlah Kepala Keluarga sebanyak 269 orang, dihitung dari Kepala Keluarga (Laki-laki) sebanyak 193 orang dan Kepala Keluarga (Perempuan) sebanyak 76 orang. Jadi, Kepala Keluarga yang paling banyak adalah Laki-laki
Jemaat yang sudah di baptis berjumlah 771 orang dan yang belum dibaptis berjumlah 96 orang. Jadi, kebanyakan jemaat sudah di Baptis.
Jemaat yang sudah Sidi berjumlah 615 orang dan yang belum Sidi sebanyak 255 orang. Jadi, jemaat yang sudah sidi paling banyak dibandingkan dengan jemaat yang belum sidi.
Jumlah jemaat yang belum bersekolah ada 31 orang. Jumlah jemaat TK (Taman Kanak-kanak) sebanyak 32 orang. Jumlah jemaat SD (Sekolah Dasar) berjumlah 96 orang. Jumlah jemaat SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 79 orang. Jumlah jemaat SMA ( Sekolah Menengah Atas) sebanyak 314 orang. Jumlah jemaat Diploma/Samud berjumlah 172 orang. Jemaat Perguruan Tinggi (S1) sebanyak 127 orang. Jumlah Jemaat Pasca Sarjana (S2, S3) sebanyak 17 orang. Jadi, jemaat terbanyak kelompok pendidikan adalah yang berasal dari SMA sebanyak 314 orang.
Jumlah jemaat ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Dengan semakin bertambahnya jumlah jemaat maka akan semakin berkembang pula gereja itu sama halnya dengan yang terjadi di GPIB Silih Asih Bandung.
Kesimpulan