Pendahuluan
Sejarah Pertumbuhan
Periode I
Pra Sejarah GPIB
(Perkembangan GPI sejak 1815)
Pengurus gereja dibentuk dan dilantik oleh
gubenur jendral sebagai badan/pucuk pimpinan gereja protestan di indonesia.
Periode II (Th.1885-Th.1925)
Penempatan pendeta pertama yaitu DS. Brouwer
berkedudukan di Kota Bandung.
Pada tanggal 15 mei 1887 Kota Bandung
ditetapkan sebagai jemaat dengan ditempatkan DS.A.Buys sampai dengan th.1890.
Selanjutnya DS.Tiedeman (1897) DS. E. Klaasen (1921-1922).
Periode III (Th.1925-Th.1948)
Pada tanggal 1 maret 1925 “De Nieuwe Kerk”
Pemimpin kebaktian:
DS.N.Klaasen.
Pembacaan alkitab dari mazmur 103 dan nats
khotbah dari yesaya 56 ayat 7
Perubahan nama menjadi “Bethel” Bersadasarkan
keputusan sidang pleno majelis jemaat GPIB Bandung Th.1964 yang diusulkan oleh
gerakan pemuda GPIB cabang Bandung.
Periode IV (Th.1948-Th.1967)
Lahirnya GPIB berdasarkan keputusan sinode am
ke III di Bogor Th.1948 , yaitu pembentukan gereja ke IV mengingat
berturut-turut telah lahirnya 3 gereja yang terikat erat sejarahnya dengan
gereja protestan Indonesia yang meliputi daerah bagian timur:
1. Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM)
Mandiri Th.1934
2. Gereja Protestan Maluku (GPM) Mandiri
Th.1935
3. Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Mandiri
Th.1947
GPIB jemaat Bandung dilembagakan pada Th.1948
bertempat di gedung Gereja Bethel Jl.Wastukencana No.1 dan menyusul pelembagaan
gereja protestan di Indonesia bagian barat, bertempat di gedung Gereja Imanuel
Jakarta pada tanggal 31 oktober 1948.
Periode V (Th.1967-Th.1982)
Pdt.J.W.Manurung pada Th.1967 dan Th.1972
menjadi ketua majelis jemaat Bandung, mencetuskan ide untuk membangun rumah
ibadah di empat penjuru mata angin di Kota Bandung
GPIB jemaat Bandung dibagi dalam 3 wilayah
pelayanan :
1. Wilayah pelayanan Bethel
2. Wilayah pelayanan Maranatha
3. Wilayah pelayanan Sejahtera
Dalam meningkatkan efektivitas pelayanan warga
jemaat di wilayah selatan dan barat di buka pos kebaktian bertempat di rumah
keluarga E.Th.Latief Jl.Jend.Sudirman lalu pindah ke asrama militer kodam di Gg
Halteu/Jl.Jend.Sudirman
Periode VI (Th.1982-Th.1995)
Pada tanggal 1 april 1982 GPIB jemaat Bandung
dilembagakan menjadi tiga jemaat:
1. GPIB Jemaat Bethel
2. GPIB Jemaat Maranatha
3. GPIB Jemaat Sejahtera
Pasca pelembagaan
GPIB jemaat Sejahtera di Bandung
pos kebaktian bandung barat
- Setelah pos kebaktian Gg.Halteu masuk
wilayah jemaat Bethel.
- Untuk efektivitas pelayanan GPIB Sejahtera
sesuai pertumbuhan warga jemaat di daerah bandung barat maka dibuat pos
kebaktian bandung barat:
1. Di rumah keluarga M.Bunga (alm) Jl.Melong
Asih No.3 Bandung.
2. Di rumah keluarga George Kawengian (alm)
komplek perumnas cijerah II Blok.IV.
3. Di bengkel mobil Rama Shinta Jl.Melong Asih
Bandung milik seorang warga jemaat Hok Im Tong
Persiapan/pembentukan panitia pembentukan
gedung ibadah GPIB jemaat sejahtera di Bandung.
Pembentukan panitia pembentukan pertama
tanggal 17 juni 1983 sampai dengan september tahun 1995 sudah 5 kali pergantian
ketua panitia pembentukan adapun nama-nama sbb:
1.Bapak.Drs.J.E. Watung (alm)
2.Bapak Pnt.M.J. Sumendap (alm)
3.Bapak Drs. Suharsono
4.Bapak letkol pol Drs. Mandey
5.Bapak letkol pol Drs. E.Dotulong (pindah
digantikan oleh Bapak Johanes Deeng sebagai ketua ke 1)
6. Bapak Johanes Deeng ketua majelis jemaat
sejahtera :
1.Pdt. B.Simauw.STh
2.Pdt. Wkd Mengko BTh (RIP)
3.Pdt. M. Jarkasih STh (RIP)
4.Pdt.M.P. Gabriel STh (RIP)
5.Pdt.M.M. Pontoh STh
pendeta-pendeta jemaat sejahtera :
1. Pdt. Ny. Wkd. Mengko STh
2. Pdt. M. Kapoh STh
3. Pdt. Ny. F. Kapoh – Sambuaga STh
4. Pdt. pelayanan umum
5. Pdt. Ny. M. Petergani
Periode VII (Th.1995 s/d sekarang)
Pada tanggal 1 oktober 1995 pelembagaan pos
pelayanan bandung barat jemaat sejahtera, menjadi GPIB jemaat silih asih di
Bandung
Pentahbisan dan penandatanganan prasasti gedung
gereja oleh ketua umum majelis sinode
Pdt.OE.CH.Wuwungan D.Th.
Ketua majelis jemaat GPIB Silih Asih :
Ketua majelis jemaat pertama Pdt.R.A Tendean
STh
Ketua majelis jemaat kedua Pdt.Daniel Lumentut
STh
Ketua majelis jemaat ketiga Pdt.Ny.Tris
Yolanda Nugrahaputra-Koagow STh. (RIP)
Ketua majelis jemaat keempat Pdt.Ny.Juliana
Mathilda Paat - Jacob STh
Pendeta jemaat:
1 Pdt. Max Kapoh STh
2 Pdt. Ny. Sambuaga STh
3 Pdt. Ny. Martha Peter Gani
Perkembangan
Gereja Dewasa Ini
Sekarang jemaat GPIB SIlih Asih berjumlah 870 orang
yang aktif di berbagai komisi dan pelayanan, di antaranya. Jemaat laki-laki
sebanyak 433 orang dan jemaat perempuan sebanyak 437orang.
PA:Pelayanan Anak, PT:Persekutuan Teruna, GP:Gerakan
Pemuda, PKP:Persekutuan Kaum Perempuan, PKB:Persekutuan Kaum Bapak-Bapak, PKLU:Persekutuan
Kaum Lanjut Usia
Jemaat GPIB “Silih Asih” di Bandung, jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 269 orang, dihitung dari Kepala Keluarga (Laki-laki)
sebanyak 193 orang dan Kepala Keluarga (Perempuan) sebanyak 76 orang. Jadi,
Kepala Keluarga yang paling banyak adalah Laki-laki
Jemaat yang sudah di baptis berjumlah 771
orang dan yang belum dibaptis berjumlah 96 orang. Jadi, kebanyakan jemaat sudah
di Baptis.
Jemaat yang sudah Sidi berjumlah 615 orang dan
yang belum Sidi sebanyak 255 orang. Jadi, jemaat yang sudah sidi paling banyak
dibandingkan dengan jemaat yang belum sidi.
Jumlah jemaat yang belum bersekolah ada 31
orang. Jumlah jemaat TK (Taman Kanak-kanak) sebanyak 32 orang. Jumlah jemaat SD
(Sekolah Dasar) berjumlah 96 orang. Jumlah jemaat SMP (Sekolah Menengah
Pertama) sebanyak 79 orang. Jumlah jemaat SMA ( Sekolah Menengah Atas) sebanyak
314 orang. Jumlah jemaat Diploma/Samud berjumlah 172 orang. Jemaat Perguruan
Tinggi (S1) sebanyak 127 orang. Jumlah Jemaat Pasca Sarjana (S2, S3) sebanyak 17
orang. Jadi, jemaat terbanyak kelompok pendidikan adalah yang berasal dari SMA sebanyak
314 orang.
Jumlah jemaat ini akan
terus bertambah seiring berjalannya waktu. Dengan semakin bertambahnya jumlah
jemaat maka akan semakin berkembang pula gereja itu sama halnya dengan yang
terjadi di GPIB Silih Asih Bandung.
Kesimpulan